Jaringan Media Satu Network Pastikan Dukung Turn Back Crime Campaign
MANADONE.COM - Jaringan media online MSN (Media Satu Network) mendukung Turn Back Crime
Campaign yang sejak 2014 lalu dikampanyekan oleh Interpol yang
merupakan jaringan kepolisian dunia. CEO Media Satu Network Jendri Frans
Mamahit menjelaskan bahwa sangat penting media memastikan bahwa
kampanye ini berhasil.
"Kita dukung penuh, pelaksanaan kampanye ini harus mendapat pengawalan media, dan dengan tiga media online yang kita miliki akan kita kawal sama-sama suksesnya kampanye ini," jelas Jendri Frans Mamahit.
Menurutnya dukungan ini akan dilakukan lewat pemasangan logo Turn Back Crime dimedia online yang masuk dalam jaringan MSN yakni Manadosatunews.com, ManadOne.com dan MSNGorontalo.com
Turn Back Crime merupakan program Interpol tahun 2014. Jaringan kepolisian negara-negara sedunia ini mengkampanyekan kesadaran masyarakat untuk sama-sama melawan kejahatan terorganisir di sekeliling mereka.
"Memerangi barang-barang dan obat palsu, kejahatan siber serta paedofilia adalah hal-hal yang harus diperangi bersama. Caranya dengan hanya membeli barang lewat outlet terpercaya dan berhati-hati dalam transaksi online," demikian dikutip dari turnbackcrime.com.
Interpol menduga para penjahat transnasional mencari uang lewat penjualan barang-barang bajakan di seluruh dunia. Dengan memutus rantai ini, maka organisasi kejahatan tak lagi punya dana.
"Kita dukung penuh, pelaksanaan kampanye ini harus mendapat pengawalan media, dan dengan tiga media online yang kita miliki akan kita kawal sama-sama suksesnya kampanye ini," jelas Jendri Frans Mamahit.
Menurutnya dukungan ini akan dilakukan lewat pemasangan logo Turn Back Crime dimedia online yang masuk dalam jaringan MSN yakni Manadosatunews.com, ManadOne.com dan MSNGorontalo.com
Turn Back Crime merupakan program Interpol tahun 2014. Jaringan kepolisian negara-negara sedunia ini mengkampanyekan kesadaran masyarakat untuk sama-sama melawan kejahatan terorganisir di sekeliling mereka.
"Memerangi barang-barang dan obat palsu, kejahatan siber serta paedofilia adalah hal-hal yang harus diperangi bersama. Caranya dengan hanya membeli barang lewat outlet terpercaya dan berhati-hati dalam transaksi online," demikian dikutip dari turnbackcrime.com.
Interpol menduga para penjahat transnasional mencari uang lewat penjualan barang-barang bajakan di seluruh dunia. Dengan memutus rantai ini, maka organisasi kejahatan tak lagi punya dana.
Tidak ada komentar