Header Ads

  • Breaking News

    Mantan bukan musuh, jadikan dia sebagai kenangan yang pernah ada

    Gambar via google.com
    MANADONE.COM - Prinsip ideal sebuah relasi adalah adil, setara dan bahagia. Prinsip itu bisa mencegah kita dari sifat egois, mendominasi, pembagian kerja yang timpang, dan kekerasan rumah tangga. Jika sepakat dengan itu, terjadilah akad (pernikahan).

    Tapi tak sedikit pula para pasangan yang putus sebelum ke jenjang akad. Hal ini terjadi dengan berbagai alasan yang pada akhirnya dikatakan tidak cocok. Walau pada awalnya mereka saling tertarik dan tak ingin terpisahkan. Sejalannya waktu, komitmen yang mereka bangun selama yang mereka mampu harus dipatahkan juga dengan kata “PUTUS” yang tak terpikirkan sebelummnya.

    Ketika hal itu terjadi sebagian besar orang akan berasumsi bahwa “Move on” adalah hal yang penting. Melupakan mantan adalah hal yang menjadi prioritas saat putus, tapi harus diingat bahwa tidak begitu dengan kenangan, Yah kenangan akan tentang dia mungkin tidak secepat itu untuk dilupakan. Anda haruslah belajar mengikhlaskan bahwa dia adalah seseorang yang dulunya pernah bersama anda.

    Memang lebih mudah memaafkan daripada mempercayainya kembali. Tetapi alangkah indahnya, jika tetap saling menghargai,meski perpisahan harus terjadi.
    “Tutup pintu itu dengan baik, tak harus membantingnya. Karena siapa tahu, kelak kita akan kembali melewati pintu itu. Tetap menjalin silahturahmi yang baik.

    Konklusinya : karena mantan itu pernah berjalan bersama kita mengisi indahnya hari demi hari. Jadi nikmatilah masa lalu. Kenangan masa lalu seperti kumbang mengisap sari madu tanpa pernah merusak bunga itu”

    “kalaupun ada kenangan pahit, percayalah kenangan masa lalu membentuk kita di masa kini. Bukankah kesempurnaan kopi itu karena rasa pahitnya?”

    Jadi apapun, berterimakasihlah pada mantan.


    (AvriL)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad