Terkuak Motif Pembunuhan Dokter Muda Francho Luhulima
MANADONE.COM
– Latar belakang pembunuhan dokter muda, Francho Luhulima (24) di Desa
Patokaan, Kecamatan Talawaan, Minut, Minggu (14/2) mulai terkuak. Pelaku
pembunuhan, RK alias Olan (24) mengaku ada hubungan kasmaran yang berujung
maut. Olan adalah pelayan di salah satu rumah makan di Desa Kolongan, Minut.
Dilansir di radar.com pelaku Olan
mengutarakan, awalnya mengenal korban melalui facebook. Perkenalan itu, kemudian
meningkat jadi hubungan tanpa status sejak Oktober 2015 lalu. Entah benar atau
ngarang, pelaku mengaku pernah berhubungan badan, beberapa kali. “Lumayan
banyak saya berhubungan dengan korban bahkan sudah tidak pernah terhitung,”
ungkap tersangka, saat ditemui Radar Manado.
Hubungan
yang belum tentu benar itu, menurut pelaku jadi pemicu kekhawatiran. Olan pun
ketakutan, jika suatu saat diketahui, ternyata pria bertato penyuka sesama
jenis. Ia memutuskan menghabisi nyawa korban, lantaran takut diumbar di
facebook. Olan menuturkan, aksi pembunuhan itu cuma seorang diri.
Semula,
tersangka Olan menyambangi kos korban di Malalayang. “Awalnya saya berhubungan
intim dulu dengan korban di kos lalu sekira pukul 07.15 Saya mengajaknya
jalan-jalan ke Desa Patokaan dengan mobil korban jenis Toyota Evios Valko warna
putih. Itu sudah rencana saya untuk membunuh korban, karena tidak ingin aib
saya dibongkar korban,” ungkap tersangka.
Keterangan
lebih lanjut pelaku, di perjalanan korban sempat melihat tersangka membawa
pisau. Lalu korban menegur tersangka, kenapa harus membawa pisau. Tersangka
berdalih, di kampung ada masalah, tersangka harus bawa pisau untuk jaga diri.
Saat di TKP, tersangka minta korban berhenti, karena ingin buang air kecil.
Korbanpun mengikutinya.
Saat
tersangka turun buang air kecil, tersangka mencabut sebilah pisau dengan
panjang mata pisau 20 cm. Tersangka lalu masuk kembali ke dalam mobil dengan
pisau di tangan kanannya dan duduk di depan dekat korban yang saat itu menjadi
sopir, dengan sabuk pengaman yang masih terpasang. Tersangka lalu menghujamkan
tikaman dengan tangan kanannya ke arah dada korban, kemudian membabibuta
menikam korban hingga 31 tikaman. Tersangka lalu memotong sabuk pengaman korban
dan menyeret korban dari dalam mobil mengarah ke jurang 15 meter dari TKP.
Korban lalu memindahkan kendaraan korban 300 meter dari TKP. Korban
ditemukan saksi Joice Bawole , warga Patokaan dan dilaporkan ke pihak berwajib.
Tersangka
sempat mendengar kedatangan saksi lalu di bergegas melarikan diri melewati
belakang kampung Desa Patokaan, hingga ke Desa Wusa. Di desa itu, konon
mendatangani tukang ojek dan meminta diantar ke kampung yang lain. Merasa
curiga karena sekujur tubuh tersangka terdapat darah segar, tukang ojek lalu
menelpon kepolisian. Iapun ditangkap perangkat desa dan anggota polsek Dimembe,
bersama timsus Gorango Polsek setempat. Tim Gorango dalam pengembangan kasus
ini dan seauai pengakuan tersangka telah berhasil mengamankan satu oknum yang
diduga calon tersangka. Oknum itu adalah pacar dari adik tersangka.
Kapolsek
Dimembe AKP Thomas Afrian SH menurutkan, hasil interogasi tersangka dan korban
adalah pasangan kekasih sesama jenis. “Dalam artian papa sayang papa,” ungkap
Kapolsek mengulangi pengakuan tersangka, sembari tersenyum.
Dijelaskan
Afrian lebih lanjut, tentang motif pembunuhan, awalnya korban mengajak
berhubungan intim (main anggar red), lalu tersangka menolak. Korban kemudian
mengancam akan menyebarkan dalam bentuk status dan foto kemesraan korban dan
tersangka lewat akun di media sosial tentang korban dan tersangka pernah
berhubungan intim.Karena masalah itu, tersangka kemudian membunuh korban.
“Kronologis selengkapnya kami belum bisa menyampaikannya, karena masih dalam
proses penyelidikan,” ungkap Afrian.
Sementara
itu Kapolres Minut AKBP Eko Irianto saat dikonfirmasi menuturkan, akan ada
ketambahan tersangka dalam waktu dekat ini. “Kasus ini masih sementara dalam
proses penyidukan dan kemungkinan akan ada ketambahan tersangka tergantung
hasil otopsi korban, apakah luka-lukanya dihasilkan dari satu jenis pisau atau
lebih,” ungkap Irianto. “Saya akan mengadakan coffee morning bersama
rekan-rekan pers Minut, Kamis besok untuk memberikan penyataan hasil penyidikan
kasus ini,” tegas Irianto.
Radar.com | Aprilia Oroh
Tidak ada komentar