Rothschild Kapok Main Batubara Indonesia
MANADONE.COM - Investor Inggris sekaligus salah satu dari
dua pendiri Asia Resource Minerals (ARMS), Nathaniel Rothschild,
mengaku kapok dan tak akan lagi melakukan investasi di bisnis batubara
di Indonesia. Pengakuan ini disampaikan sesaat setelah Rohtschild
menerima tawaran akuisisi ARMS dari Asia Coal Energy Ventures (ACE) yang
didanai Sinar Mas Group dan Argyle Street Management.
"Ini (investasi di ARMS) akan menjadi investasi pertama dan terakhir kami di sektor batubara Indonesia," tegas Rothschild dengan suara pedas, seperti dilansir telegraph.co.uk, Senin (8/6). Maklum, sekitar setahun setelah mendirikan ARMS (dulu Bumi Plc) bersama keluarga Bakrie pada 2010, Rothschild langsung terlibat konflik dengan Bakrie, yang berujung pada hengkangnya Bakrie dari Bumi Plc dengan menarik kembali salah satu dari dua aset penting Bumi Plc, PT Bumi Resources Tbk
Alhasil, aset Bumi Plc yang kemudian langsung berganti nama menjadi ARMS tinggal PT Berau Coal Energy Tbk , dengan kepemilikan saham lebih dari 80%. Namun, dengan terus melemahnya harga batubara global, saham ARMS tak kunjung naik di Bursa London.
Pada Maret 2015, Sinar Mas Group mengajukan tawaran akuisisi ARMS, dengan harga (7 Mei) 41 pence poundsterling per saham. Namun, penawaran ini mendapat tantangan dari Rothschild yang memiliki sekitar 17 persen saham di ARMS. Ia menawarkan kepada pemegang saham lainnya untuk melakukan refinancing di ARMS.
Lalu, pada Senin (8/6) hari ini, lewat perusahaan patungannya, ACE, Sinar Mas menaikkan harga penawaran sebesar 37% menjadi 51 pence pounsterling per saham. Artinya, dengan harga itu, nilai valuasi ARMS sebesar USD200 juta (131 juta poundsterling) dan Rothschild menerima.
"Tidak ada pikiran bahwa ini (akuisisi oleh ACE) adalah hasil yang baik bagi pemegang saham, tapi ini adalah yang terbaik secara jangka pendek mengingat kesulitan yang dialami ARMS dalam upaya pemulihan, melalui proses litigasi yang panjang dan mahal dan (dana) USD173 juta disalahgunakan oleh bekas pemegang saham pengendali dari Indonesia dan manajemen perusahaan ini," papar Rothschild, merujuk pada perseteruannya dengan Bakrie dan tudingan adanya kecurangan.
Kesepakatan akuisisi oleg ACE, dinilai sebagai pukulan bagi Rothschild yang sebelumnya sangat percaya pada investasi batubara secara jangka panjang, sehingga ia mendirikan ARMS untuk berinvestasi dalam sumber daya alam Indonesia.
ACE sendiri didukung, selain Sinarmas Group, oleh Argyle Street Management. "ACE dan Sinarmas senang telah menerima usaha yang tidak dapat dibatalkan ini dari Yang Terhormat Nathaniel Rothschild dan NR Holdings. Kami berterima kasih kepada Mr Rothschild untuk iktikad baik dan profesionalisme dalam semua urusan kami," papar Fuganto Widjaja, atas nama Sinarmas, menyusul persetujuan dari Rothschild atas akuisisi tersebut. (Ipotnews.com/MO1)
"Ini (investasi di ARMS) akan menjadi investasi pertama dan terakhir kami di sektor batubara Indonesia," tegas Rothschild dengan suara pedas, seperti dilansir telegraph.co.uk, Senin (8/6). Maklum, sekitar setahun setelah mendirikan ARMS (dulu Bumi Plc) bersama keluarga Bakrie pada 2010, Rothschild langsung terlibat konflik dengan Bakrie, yang berujung pada hengkangnya Bakrie dari Bumi Plc dengan menarik kembali salah satu dari dua aset penting Bumi Plc, PT Bumi Resources Tbk
Alhasil, aset Bumi Plc yang kemudian langsung berganti nama menjadi ARMS tinggal PT Berau Coal Energy Tbk , dengan kepemilikan saham lebih dari 80%. Namun, dengan terus melemahnya harga batubara global, saham ARMS tak kunjung naik di Bursa London.
Pada Maret 2015, Sinar Mas Group mengajukan tawaran akuisisi ARMS, dengan harga (7 Mei) 41 pence poundsterling per saham. Namun, penawaran ini mendapat tantangan dari Rothschild yang memiliki sekitar 17 persen saham di ARMS. Ia menawarkan kepada pemegang saham lainnya untuk melakukan refinancing di ARMS.
Lalu, pada Senin (8/6) hari ini, lewat perusahaan patungannya, ACE, Sinar Mas menaikkan harga penawaran sebesar 37% menjadi 51 pence pounsterling per saham. Artinya, dengan harga itu, nilai valuasi ARMS sebesar USD200 juta (131 juta poundsterling) dan Rothschild menerima.
"Tidak ada pikiran bahwa ini (akuisisi oleh ACE) adalah hasil yang baik bagi pemegang saham, tapi ini adalah yang terbaik secara jangka pendek mengingat kesulitan yang dialami ARMS dalam upaya pemulihan, melalui proses litigasi yang panjang dan mahal dan (dana) USD173 juta disalahgunakan oleh bekas pemegang saham pengendali dari Indonesia dan manajemen perusahaan ini," papar Rothschild, merujuk pada perseteruannya dengan Bakrie dan tudingan adanya kecurangan.
Kesepakatan akuisisi oleg ACE, dinilai sebagai pukulan bagi Rothschild yang sebelumnya sangat percaya pada investasi batubara secara jangka panjang, sehingga ia mendirikan ARMS untuk berinvestasi dalam sumber daya alam Indonesia.
ACE sendiri didukung, selain Sinarmas Group, oleh Argyle Street Management. "ACE dan Sinarmas senang telah menerima usaha yang tidak dapat dibatalkan ini dari Yang Terhormat Nathaniel Rothschild dan NR Holdings. Kami berterima kasih kepada Mr Rothschild untuk iktikad baik dan profesionalisme dalam semua urusan kami," papar Fuganto Widjaja, atas nama Sinarmas, menyusul persetujuan dari Rothschild atas akuisisi tersebut. (Ipotnews.com/MO1)
Tidak ada komentar