Header Ads

  • Breaking News

    ODK Bilang, Sulut Perlu Tambah BLK Deng Politeknik

    ODK - SK / ist

    MANADONE.COM - Problematika ketenagakerjaan di Sulawesi Utara memerlukan upaya-upaya terobosan menghadirkan tenaga trampil yang siap bersaing di lavel menengah ke atas pada pasar kerja nasional dan global.

    “Balai Latihan Kerja dan Politehnik kita perlu kita tambah,” kata Olly Dondokambey ketika memberikan pengarahan kepada DPD PDI Perjuangan, Tim Kampanye dan Tim Relawan Olly-Steven beberapa waktu lalu.

    Olly yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut menjelaskan, salah satu persoalan serius yang dihadapi Sulawesi Utara saat ini dan nanti adalah ketersediaan daya saing tenaga kerja di pasar kerja global. Kita butuh tenaga ahli dan peneliti, tetapi kita juga butuh pekerja-pekerja terampil.

    “Master, doctor, professor kita perlukan. Tetapi juga kita sangat butuh banyak tenaga trampil yang berdaya saing,” kata Olly seperti dikutip Ketua Tim Relawan, Teddy Kumaat.

    Menurut Kumaat, Pak Olly telah lama memberi perhatian soal ketersediaan tenaga kerja terampil Sulawesi Utara. Kehadiran angkatan kerja baru dari Sulawesi Utara perlu difasilitasi dengan menghadirkan tambahan Balai Latihan Kerja dan Politehnik yang lulusannya dapat langsung bekerja.

    “Polanya memang harus seimbang, kita hadirkan tenaga ahli tetapi juga tenaga terampil yang siap kerja,” tambah Teddy. Personil Fraksi PDI Perjuangan Sulut itu menambahkan, ada kencendrungan angkatan kerja baru Sulawesi Utara saat ini sedang bergerak meninggalkan sektor tradisional seperti pertanian dan perikanan.

    Menurutnya ini harus difasilitasi, generasi muda Sulut harus dipersiapkan memasuki dunia kerja.

    “Sektor formal, seperti jadi PNS itu tidak bisa diharapkan. Sekarang Sulut sudah harus siap bersaing di sektor industri dan jasa. Di sana butuh tenaga terampil,” jelas Kumaat. Ditambahkannya, ribuan tenaga kerja asal Sulut saat ini sudah bekerja di luar negeri dan menjadi pahlawan devisa tetapi sayang banyak di antara mereka kalah bersaing karena tidak maksimal dipersiapkan. Pekerja asal Sulut ke luar negeri rata-rata dibekali keterampilan seadanya.

    Ke depan, lanjut Kumaat, Pak Olly dan tim ahlinya sudah merancang sebuah skema program pembangunan ketenagakerjaan terutama dengan menghadirkan tenaga kerja trampil dan professional yang siap bersaing.

    “Kita punya skema Minahasa Raya dan Bitung kita siapkan BLK dan Politehnik Industri dan Pertanian, di Nusa Utara kita siapkan BLK dan Politehnik Kemaritiman, di Bolmong kita Siapkan BLK atau Politehnik Pertanian. BLK dan Politehnik itu semuanya difaslitasi pemerintah dan semuanya dilengkapi dengan program kemampuan adaptasi dengan dunia kerja global. Semua yang masuk BLK dan Politehnik harus dibekali dengan kemampuan berbahasa asing, dan disiplin kerja keras,” urainya.

    Dengan pembekalan pengetahuan dan keterampilan, maka tenaga kerja asal Sulut yang bekerja di kawasan-kawasan industry dalam negeri dan luar negeri dapat bersaing di lavel menengah ke atas.

    “Kami berharap nanti, tenaga kerja trampil Sulut berdaya saing di level atas,” tuturnya. (mo3)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad