Header Ads

  • Breaking News

    Bukang Main...Ni Bupati Se Pindah Depe Kantor Pa Warga Pe Rumah, For Sedekat Pelayanan Kata

    MANADONE.COM - Kiprah David Bobihoe dalam memimpin suatu daerah dan melayani masyarakat tidak perlu diragukan lagi. David saat diwawancarai mengaku bahwa dirinya senang berkhayal. Salah satu khayalan yang dia wujudkan dalam kenyataan adalah government mobile atau pemerintahan berjalan. Sejak 2008 hingga saat ini, David rutin memboyong seluruh Kepala Dinasnya di Kabupaten Gorontalo untuk membuka kantor di kecamatan, kelurahan/ desa, atau rumah warga.

    Semua peralatan kerja, peralatan tidur, hingga peralatan mandi dibawa dari Limboto, ibu kota Kabupaten Gorontalo. Masyarakat yang menjadi tuan rumah tidak boleh kerepotan gara-gara David dan jajarannya berkantor di sana. Program David itu sangat membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan. Mereka tidak perlu jauh-jauh datang ke Limboto untuk mengurus sesuatu.

    Di Gorontalo, banyak daerah terpencil. Selain jauh dari Limboto, aksesnya tidak mudah. Karena itu, David ingin mendekatkan diri dengan masyarakat di pelosok tersebut. Menurut David, government mobile dicetuskan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Persoalan yang dihadapi masyarakat lebih bisa terserap dengan baik ketika pemkab datang. ’

    ”Government mobile yang diterapkan di Kabupaten Gorontalo memegang prinsip tuntas anggaran, tuntas program, dan tuntas masalah,” ujar Bupati Gorontalo dua periode ini.
    Bupati visioner ini begitu yakin dengan semakin sering bertemu dan mendengarkan keluhan masyarakat, jajarannya akan semakin peka. Hasil serap aspirasi melalui government mobile itu juga membantu pemkab dalam menyusun APBD.

    Program lain yang juga menjadi andalan David adalah klinik pelayanan publik (KPP). David yang digadang-gadang maju sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) tersebut menggandeng para Kepala Dinas dan mengagendakan hari-hari khusus untuk melayani masyarakat. Modelnya seperti open house. Dengan program itu, masyarakat di persilakan mengadukan berbagai persoalan setiap pekan.

    ”Saya cukup membuka diri, masyarakat yang mau mengadu datang saja. Setiap pukul 14.00 sampai habis jam kerja, sepekan sekali, kami buka rumah dinas bupati Gorontalo,’’ kata David.
    Di Gorontalo, David mencanangkan desa sebagai laboratorium pemerintahan. Setiap desa di tuntut untuk berinovasi. Bupati memberikan kewenangan mutlak kepada desa-desa tersebut untuk mengembangkan kreasi dalam melayani masyarakat. Dalam pelaksanaannya pula, David melakukan kontrak kerja dengan pemerintah desa terkait dengan program dan target-target yang akan dicapai. Kontrak kerjanya menyangkut bidang pengentasan kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.

    ”Tak segan memberikan penghargaan dan sanksi kepada pegawai di Kabupaten Gorontalo. Yang sukses kami beri apresiasi dan yang bermasalah mendapat sanksi. Kalau masalahnya berat, kami limpahkan secara hukum,” tegas David.

    Menurut dia, hal itu di maksudkan agar setiap kepala desa/lurah bertanggung jawab dengan tugasnya. Dalam bidang penganggaran, David cukup berani. Bayangkan saja, dia menaikkan anggaran belanja untuk keperluan publik dalam APBD Kabupaten Gorontalo hingga 82 persen. Bahkan, pernah 87 persen. Sisanya baru digunakan untuk belanja aparatur.

    David uga berani menghapus 16 jenis pajak daerah. Sebagai gantinya, David berupaya untuk memaksimalkan potensi kekayaan daerah Kabupaten Gorontalo. Caranya adalah dengan peningkatan sumber daya manusia. Banyak pegawai di lingkungan pemerintah Kabupaten Gorontalo yang disekolahkan.
    ”Kunci pemerintahan itu sebenarnya mudah. Hanya butuh ilmu, konsisten terhadap aturan, dan semangat kerja yang tinggi,” tandasnya. (MO1)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad