Header Ads

  • Breaking News

    IMBA : Mungkin Orang Laeng Jijik, Kalu Kita Biar Basuar, Masih Asang, Tetap Kita Polo..!!!

    Jimmy Rimba Rogi Bersama Pemuda/i Jurnalis / foto MO3
    MANADONE.COM - Calon Walikota nomor urut 2 Jimmy Rimba Rogi (IMBA) yang saat ini ratting simpatisannya tertinggi di Kota Manado meninggalkan tiga calon lainnya ketika ditemui di salah satu hotel di Kawasan Manado Selasa sore kemarin dengan sangat akrab berbagi tanggapan serta harapannya untuk para Pemuda khususnya Pemuda/i Manado dalam berpartisipasi demi kemajuan Kota juga bangsa dan negara. (Selasa, 27/10)

    Mengenai partisipasi para pemuda/i, Imba dengan santai namun serius mengatakan bahwa semua hal asal itu positif bisa menjadi partisipasi kita untuk negara ini, kecilnya untuk mengharumkan kota yang sangat kita cintai yaitu Kota Manado.

    "Nda usah besar-besar dulu untuk permulaan, tunjukkan bakat diri, kebolehan yang memang bernilai tambah mulai dari lingkungan keluarga, kemudian tetangga dan diperluas agar dilihat dan diketahui oleh khalayak serta bisa dibantu oleh Pemerintah tentunya  agar lebih ter-asah lagi talenta yang ada", ujar Pria dengan julukan Si Rambut Putih ini.

    Semangat para penerus yang bisa dikatakan mulai padam saat ini mendapat sorotan tersendiri dari Imba yang pasangan wakil walikotanya adalah Boby Daud ini pasalnya begitu banyak manusia hebat di Manado yang tau dan bisa menjadi luarbiasa namun tidak bisa menyalurkan bakatnya dengan alasan yang sebenarnya hanya merupakan kata-kata pengalihan saja disebabkan kebiasaan yang tidak baik.

    "Saya pikir Manado tidak kekurangan Manusia hebat , malahan mereka orang yang diluar banyak berhasil adalah orang Manado", ujarnya.

    "Jadi permasalahan disini saya pikir bukan salah siapa-siapa, jika saya diberi kesempatan untuk memimpin di Kota ini lagi, maka saya memastikan semua punya sarana, khususnya untuk bidang Olahraga, Torang punya atlet-atlet Dunia disini sebenarnya, pada zaman saya dulu (walaupun tidak lama), saya tidak pernah lupakan mereka para atlet disetiap kesempatan, karena saya tau mereka kerjanya sangat keras, dan mereka itu bisa diumpamakan sebagai anak, dan kami pemerintah (sosok) yang menjadi Ayah/Ibu bagi mereka, ketika mereka bertanding, apapun saya lakukan agar supaya semangat mereka tidak padam, tidak pudar, bila dikatakan saya menyogok, saya pikir itu tidak tepat karena mereka juga perlu penyemangat, seseorang yang memberikan dukungan sekalipun mereka mungkin kalah dalam pertarungan nanti, biar masih penuh keringat, bau pun saya tidak peduli, mereka saya perlakukan seperti anak, saya peluk, cium, yang mungkin untuk sebagian orang itu adalah hal yang menjijikkan, saya bukan manusia seperti itu", jelasnya yang ditanggapi haru oleh sebagian pemuda/i jurnalis Online yang hadir saat itu. (MO3)


    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad