Header Ads

  • Breaking News

    Mo Tau Apa Itu LGBT Baca Disini...!!!

    Rajawali Coco (Aktifis HAM LGBT Sulawesi Utara) / MO3
    MANADONE.COM - Komunitas LGBT (Lesbian Gay Biseksual Transgender) yang marak dibicarakan mengenai sisi negatifnya saat ini tetap terus membuktikan ke khalayak ramai tentang keberadaan mereka yang memang patut diperhitungkan oleh karena prestasi yang mereka raih.

    Adapun salah satu organisasi yang berlambangkan pelangi ini (rainbow flag-red) khusus untuk Kota Manado sudah sangat dikenal dengan berbagai kegiatan positifnya dan sudah tentu dengan manusia-manusia yang penuh dengan bakat hebat didalamnya.

    Rajawali Coco yang adalah salah satu pendiri serta aktivis HAM LGBT Kota Manado ketika ditemui di sela-sela kegiatan Pemetaan Situasi Gerakan Dan Konsolidasi Awal Forum LGBT Wilayah Sulawesi Utara yang bertempat di Kantor LKKNU Manado menuturkan kepada MANADONE.COM tentang suka duka serta dinamika yang terjadi untuk LGBT dimata masyarakat dan dunia. Jumat (10/10)

    "kami (saya-red) selaku LGBT tidak merasa ada yang aneh dengan pribadi kami, mungkin cara sebagian orang saja melihat bahwa kami ini seperti makhluk terkutuk, bahkan selalu dianggap menjijikkan untuk mereka", ujar Coco dengan heran.

    Melihat LGBT adalah komunitas yang berbeda dengan yang lainnya, perlu diketahui bahwa tidak sedikit yang sudah mereka lakukan untuk membantu sesamanya tidak terkecuali untuk masyarakat umum (heteroseksual-lawan jenis-red) dalam hal kesehatan ataupun untuk bakti sosial lainnya.

    "untuk seluruh masyarakat khususnya Kota Manado, kami selalu bersedia membantu untuk beberapa program terkait kesehatan dalam hal ini kami cenderung ke penanggulangan HIV - AIDS dimana resiko penyakit ini tidak hanya untuk kami kaum LGBT saja, Virus ini bisa membunuh siapa saja tidak peduli dia itu waria, homo, lesbian bahkan lebih sering terjadi untuk para hetero yang mempunyai kebiasaan "nakal" dengan jajan sembarangan, bantuannya adalah dengan memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang materi terkait dengan tenaga ahli didalamnya yang memang sudah mengikuti pelatihan sebagai fasilitator dan dengan tenaga medis sebagai narasumbernya", tambah Coco dengan antusias.

    "tidak hanya itu, dengan profesi yang beragam kami menekuni keseharian kami dengan menonjolkan kebolehan kami dalam bidang pekerjaan kami agar bisa membuktikan kepada dunia bahwa kami bisa, kami juga punya hal positif yang sebagian orang tidak mau mengakuinya", tambah si pemilik mata sipit ini.

    Terkait sanksi sosial untuk kaum LGBT sendiri, untuk pembuatan KTP atau indentitas apa saja bahkan untuk layanan kesehatan mudah atau tidaknya mengakses program pemerintahan Coco mengatakan bahwa semuanya sampai saat ini masih bisa diakses dan dilayani seperti halnya masyarakat umum walaupun msih ada yang menilai buruk tentang LGBT.

    "ada yang masih stigma dengan keberadaan kami seperti kami sulit mendapatkan pekerjaan jika kami datang dengan ekspresi gender kami (waria-red), kebanyakan ditolak bahkan dijadikan bahan ejekan", sesalnya.

    Namun dukungan dari berbagai pihak tetap menjadikan LGBT tidak pantang menyerah dalam melaksanakan setiap kegiatan kemanusiaan mereka.

    "jika berbicara pandangan pastinya semua pandangan tidaklah sama, tapi syukurlah kami selalu mengutamakan hal-hal yang baik adanya, sehingga sebagian besar masyarakat mau menerima kami bahkan beberapa Rohaniawan tidak mempermasalahkan keberadaan kami dengan catatan serius bahwa untuk bicara tentang dosa maka kita semua harus tau yang menanggung dosa adalah pribadi masing-masing dengan tidak melibatkan orang lain dalam permasalahannya," tutup Rajawali Coco dengan senyum khasnya. (MO3)



    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad