Tauladan Kang Emil dari Pandangan Wasekjen Fokusmaker Zein El/Whiel
MANADONE.COM - TAULADAN KANG EMIL (Sang Pemimpin Sejati Tak Pernah Meninggalkan Tanggung jawab).
Hiruk pikuk pemilihan kepala daerah DKI Jakarta santer terdengar
sampai keseluruh pelosok negeri. Sebagai ibukota Negara , DKI memang menjadi
jantung dan miniatur Indonesia. Tidak heran hingar bingar kontestasi di
PILKADA DKI Jakarta turut menyeret beberapa kepala daerah yang dianggap punya
rekam jejak dan prestasi yang cemerlang untuk ikut dalam pertarungan
merebut kursi DKI jakarta 1.
Salah satu kepala daerah yang santer dan terus – terus dikaitkan
dengan PILKADA DKI antara lain adalah ridwan kamil. Dengan prestasi ciamik
menjadikan bandung sebagai role model smart city di Indonesia menjadikan sosok
yang familiar disapa kang emil dianggap kompetibel menduduki kursi DKI 1.
Hasil survey juga memberikan angin segar kepada kang emil untuk
merebut kursi tersebut, kang emil hamper selalu masuk 2 besar , bahkan
salah satu survey menempatkannya sebagai sosok yang paling disukai.
Modal ini membuat kang emil digadang – gadang sebagai lawan yang
potensial menjungkalkan ahok dari kursi gubernur DKI 1. Namun hari ini kang
emil sudah secara resmi menyatakan tidak akan maju dalam PILKADA DKI hal ini
disambut positif oleh masyarakat, walaupun ada juga yang memandang skeptis
bahwa keputusan itu lebih merupakan keputusan yang didasari kalkulasi politik
dari pada urusan nurani.
Ada hal positif yang bisa dipetik dari keputusan kang
emil adalah komitmennya terhadap warga Bandung tetap dijaga dan sumpah
jabatannya ketika di lantik sebagai Walikota masih teringat dibenaknya meski
ada tawaran yang sangat menggiurkan dari ibukota, bagaimana tidak sekarang ini
kursi DKI 1 jelas tampak lebih seksi karena kenyataan bahwa kursi ini yang
menjadi kendaraan presiden RI sekarang dalam mencapai tahta istana.
Bagi seorang politisi tentu kursi DKI 1 bisa dijadikan batu
loncatan yang luar biasa dalam memasuki kancah politik nasional. Nama
segala godaaan itu nyatanya tidak membuat Kang Emil buta dan meninggalkan
tanggung jawabnya kepada warga Bandung dan sumpah jabatannya ketika di lantik
untuk memimpin Kota Bandung selama 5 tahun. Keputusan Kang Emil sungguh bisa
dijadikan panutan bagi seluruh politikus dan pemimpin lainnya, karena secara
moral kepemimpinan terletak pada bagaimana sesorang dapat memberi suri
taulan dan teladan.
Keputusan Kang Emil bisa dijadikan semacam fondasi dalam
membangun bangunan tradisi kepemimpinan politik di Indonesia, bahwa kepercayaan
masyarakat kepada suatu tokoh untuk menjabat disuatu institusi negara tidak
boleh dikhianati dengan mendistorsi institusi itu sebagai kendaraan untuk
memenuhi ambisi politik tokoh tersebut. Bravo dan maju terus pemimpin Sejati.
Hal ini diungkapkan oleh Mohamad Zein El/Whiel selaku Wasekjen Bakornas FOKUSMAKER, Wasekjen DPP KNPI dan Mantan Koordinator BEM NUSANTARA
Mohamad Zein El/Whiel | Aprilia Oroh
Tidak ada komentar