Profil Yayasan ELIMITRA Sulut
ManadOne.com - Lahir dari sebuah kesepahaman bersama bahwa dibutuhkan sebuah pelayanan
yang lebih nyata untuk sesama tanpa mebedakan latar belakang. Maka
beberapa kelompok masyarakat yang peduli akan kemanusiaan pada tanggal
22 Fenruari 2016 mendirikan Yayasan ELIMITRA. Ibadah sederhana pada
tanggal 6 Marte 2016 menjadi tanda dimulainya pendirian yayasan ini.
"Kami adalah komunitas yang tidak berorientasi profit, semua murni karena pengabdian terhadap kemanusiaan," kata Mieke Sangian ketua Yayasan ELIMITRA yang juga Inspektur Utama BKKBN RI menjelaskan tentang Yayasan.
Lembaga Swadaya Masyarakat ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham dengan nomor AHU-0009898.AH.01 tahun 2016. Dimana sejak pendirian awal hingga sekarang, sudah banyak yang telah dilakukan oleh Yayasan ELIMITRA. Mulai dari pelayanan bidang kesehatan dibeberapa panti asuhan hingga melakukan edukasi di anak-anak jalanan.
Semua dilakukan dengan kesadaran penuh makna bahwa membantu sesama tak cukup hanya dilakukan pemerintah semata. "Kami berusaha menjangkau seluas - luasnya pelayanan kemanusiaan kami kepada siapa saja di Sulawesi Utara," tegas Mieke Sangian.
Dengan program utama sebagai Pusat Pelayanan Keluarga, yayasan yang berkedudukan di Malalayang ini menjadikan moto kerjanya : Lebih baik melayani daripada dilayani dengan landasan filosofi Sam Ratulangi yaitu : Sitou Timou Tumou Tou (Manusia Hidup Memanusiakan Manusia Lain).
(FO)
"Kami adalah komunitas yang tidak berorientasi profit, semua murni karena pengabdian terhadap kemanusiaan," kata Mieke Sangian ketua Yayasan ELIMITRA yang juga Inspektur Utama BKKBN RI menjelaskan tentang Yayasan.
Lembaga Swadaya Masyarakat ini telah terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham dengan nomor AHU-0009898.AH.01 tahun 2016. Dimana sejak pendirian awal hingga sekarang, sudah banyak yang telah dilakukan oleh Yayasan ELIMITRA. Mulai dari pelayanan bidang kesehatan dibeberapa panti asuhan hingga melakukan edukasi di anak-anak jalanan.
Semua dilakukan dengan kesadaran penuh makna bahwa membantu sesama tak cukup hanya dilakukan pemerintah semata. "Kami berusaha menjangkau seluas - luasnya pelayanan kemanusiaan kami kepada siapa saja di Sulawesi Utara," tegas Mieke Sangian.
Dengan program utama sebagai Pusat Pelayanan Keluarga, yayasan yang berkedudukan di Malalayang ini menjadikan moto kerjanya : Lebih baik melayani daripada dilayani dengan landasan filosofi Sam Ratulangi yaitu : Sitou Timou Tumou Tou (Manusia Hidup Memanusiakan Manusia Lain).
(FO)
Tidak ada komentar