Header Ads

  • Breaking News

    Akhir Cerita Nur Dikamar 307, Dosen Wanita Yang Dibunuh Pasangan Karena Sebut Nama Pria Lain Saat "ML"

    ManadOne.com - Kamar 307 dihotel Sahid Manado menjadi saksi bisu tewasnya Dosen fakultas hukum Unsrat. Pasalnya, dosen bernama Nur Panelewen itu diduga dibunuh teman kencannya, ISN alias Irfan (40) , Sabtu (23/7/16).

    Pembunuhan dosen Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado itu bermula ketika dia janjian bertemu dengan pelaku di Hotel Sahid, Sabtu (23/7) sekitar pukul 15.30 Wita.

    Nur Panelewen nginap di kamar 107 Hotel Sahid bersama pacarnya, Irfan. Namun sekitar pukul 18.15 Wita, Irfan tiba-tiba menelepon Ishak Tarende (53) security hotel. Irfan meminta tolong mengantarkan korban yang diduga sudah meninggal ke Rumah Sakit (RS) Advent, Teling Manado.
    Setibanya di RS Advent, Irfan menghubungi anak korban, Akbar Mokoginta (16) sekitar pukul 18.30 Wita. Irfan menyampaikan kepada Akbar bahwa ibunya sudah meninggal.

    Mengetahui hal tersebut, Akbar bersama pihak keluarga korban lainnya membawa jenazah korban ke RSUP Prof Kandou Manado guna dilakukan outopsi terkait penyebab kematian ibunya. Akbar juga melaporkan kematian ibunya ke polisi.

    Setelah dilakukan penyelidikan, kematian dosen Unsrat Manado dinilai tidak wajar. Nur Panelewen diduga tewas karena dibunuh. Tersangka pembunuhan dosen Manado itu mengarah kepada Irfan. Polisi kemudian mengintrogasi pelaku.

    Awalnya Irfan menolak, tetapi setelah didesak dan ditunjukkan beberapa bukti, warga Kelurahan Taas, Lingkungan IV, Kecamatan Tikala itu tak bisa berkutik.

    Akhirnya, pelaku mengaku membunuh dosen Unsrat Manado itu lantaran sakit hati. Irfan menghabisi nyawa korban karena menyebut nama pria lain saat keduanya sedang bercinta di kamar hotel.
    Pelaku yang cemburu memukul korban hingga terkapar. Guru Matematika di salah satu SMK ternama di Kota Manado itu lantas menyumbat wajah korban dengan bantal, hingga meregang nyawa.


    Akhirnya, pelaku mengaku membunuh dosen Unsrat Manado itu lantaran sakit hati. Irfan menghabisi nyawa korban karena menyebut nama pria lain saat keduanya sedang bercinta di kamar hotel.
    Pelaku yang cemburu memukul korban hingga terkapar. Guru Matematika di salah satu SMK ternama di Kota Manado itu lantas menyumbat wajah korban dengan bantal, hingga meregang nyawa.

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad