Karoba : Seluruh Mahasiswa Papua Siap Tinggalkan Yogyakarta!
ManadOne.com - Pengurus
Biro Politik Aliansi Mahasiswa Papua, Roy Karoba mengatakan, mahasiswa Papua
yang ada di Yogyakarta telah memutuskan meninggalkan kota itu. Mereka kecewa
dengan ucapan Sri Sultan Hamengku Buwono X mencap mereka kelompok separatis.
"Statement Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, yang
mengatakan kami (mahasiswa Papua) separatis itu sudah berlebihan dan
menimbulkan masalah rasial di Yogya. Kalau kami di Yogya juga dituding
separatis, mending kami pulang ke Papua," kata Roy Karoba seperti dikutip
dari Merdeka.com, Senin (25/7).
Menurut Roy, keputusan itu diambil karena tak ada jaminan keselamatan dari pemerintah Yogyakarta bagi mereka. Ditambah lagi, pekan lalu terdapat 20 ormas mendatangi Gubernur DIY mendesak mengusir orang-orang terindikasi ikut dalam gerakan separatis dari Yogyakarta.
"Kita menyerukan aspirasi dan solusi bagi permasalahan di Papua. Kami memberi solusi bagi pemerintah. Jangan sampai label separatis ini ditujukan untuk menutup-nutupi berbagai permasalahan di Papua," ujar Roy Karoba.
Menurut Roy, pascaperistiwa pengepungan asrama Papua dan pernyataan Sultan HB X, beberapa mahasiswa Papua diusir pemilik indekos di daerah Babarsari, Sleman.
"Ada dua orang kawan kami diusir dari kos tanpa alasan dan kami resah dengan ormas-ormas intoleran, bukan pada masyarakat Yogya," ucap Roy.
Menurut Roy, mestinya Sultan HB X mengklarifikasi pernyataannya. Dia juga ingin Sultan HB X memberikan ruang bagi mahasiswa Papua menunjukkan sikap politik di Yogyakarta.
"Yogya sendiri tahun 2010 juga menyerukan referendum, kenapa itu tidak dikatakan separatis? Kalau pemerintah masih menginginkan kami orang Papua cinta Indonesia, kenapa kami yang di Yogya ini tidak diberi ruang menyampaikan aspirasi? Kami malah dituding separatis," tutup Roy.
Menurut Roy, keputusan itu diambil karena tak ada jaminan keselamatan dari pemerintah Yogyakarta bagi mereka. Ditambah lagi, pekan lalu terdapat 20 ormas mendatangi Gubernur DIY mendesak mengusir orang-orang terindikasi ikut dalam gerakan separatis dari Yogyakarta.
"Kita menyerukan aspirasi dan solusi bagi permasalahan di Papua. Kami memberi solusi bagi pemerintah. Jangan sampai label separatis ini ditujukan untuk menutup-nutupi berbagai permasalahan di Papua," ujar Roy Karoba.
Menurut Roy, pascaperistiwa pengepungan asrama Papua dan pernyataan Sultan HB X, beberapa mahasiswa Papua diusir pemilik indekos di daerah Babarsari, Sleman.
"Ada dua orang kawan kami diusir dari kos tanpa alasan dan kami resah dengan ormas-ormas intoleran, bukan pada masyarakat Yogya," ucap Roy.
Menurut Roy, mestinya Sultan HB X mengklarifikasi pernyataannya. Dia juga ingin Sultan HB X memberikan ruang bagi mahasiswa Papua menunjukkan sikap politik di Yogyakarta.
"Yogya sendiri tahun 2010 juga menyerukan referendum, kenapa itu tidak dikatakan separatis? Kalau pemerintah masih menginginkan kami orang Papua cinta Indonesia, kenapa kami yang di Yogya ini tidak diberi ruang menyampaikan aspirasi? Kami malah dituding separatis," tutup Roy.
Tidak ada komentar