Header Ads

  • Breaking News

    KOHATI : Maaf Torang Tolak Pemberdayaan Pekerja Seks

    Ketua Umum KOHATI Tirta Modeong
    MANADONE.COM - KOHATI atau KOrps Hmi wATI (Himpunan Mahasiswi Islam) Manado menggelar aksi protes tentang beberapa kebijakan pemerintah dimana menurut mereka ada bahasa me"LEGAL"kan tindak kekerasan terhadap perempuan/anak dalam hal ini adalah UU Sensitiv Gender yaitu dengan memberdayakan wanita pekerja seks khususnya di Kota Manado. (Kamis, 17/9).

    Aksi demo yang berlangsung tertib itu digelar tepat didepan Mega Mall Kawasan Mega Mas Manado dengan diikut serta oleh sejumlah Mahasiswa dan Mahasiswi juga beberapa masyarakat yang mendukung unjuk rasa tersebut.

    Orasi Beberapa Anggota Demo
    "Kami Korps HMI Wati menyatakan dengan ini menolak segala macam bentuk legalitas pemerintah baik itu tindakan ataupun yang sudah berbentuk UU dimana menyatakan melidungi atau pro untuk memberdayakan pekerja seks", Teriak Tirta Safira Modeong yang adalah ketua KOHATI.

    Terkait dengan program pemerintah dalam hal ini dinas terkait seperti dinas sosial maupun dinas pariwisata, Tirta menyerukan dengan lantang bahwa jika UU sensitiv gender adalah cara pemerintah untuk memberdayakan kaum wanita yang katanya lemah ini, sudah barang tentu Kota Manado akan lebih indah dengan tema kota Religi.

    "Sangat disayangkan, saat ini para pekerja seks yang terkena razia oleh pemerintah, hanya sekedar di angkut, dibawa, diberikan pengarahan dan dilepaskan begitu saja, tanpa ada efek jera. Apa ini cara pemerintah memberdayakan wanita, yang sudah diketahui profesinya (WPS - Wanita Pekerja Seks) tetap diberikan kelonggaran beroperasi," sesal Modeong.

    Warga masyarakat sekitar bersama mahasiswa
    Jika ini tetap di "anut" maka jangan pernah kaget ketika jumlah WPS di Kota ini semakin bertambah, dan ini menimbulkan satu kebiasaan buruk atau istilahnya dosa termanis, dimana anak dibawah umur hanya menafsirkan razia adalah hal yang biasa.

    "Palingan cuma dibekuk, dibawa, diberikan pengarahan, usai itu sudah deeh,,, kita bisa magang lagi, itu akan menjadi bahasa mereka dan sekiranya kita tau bersama", tutup gadis berhijab ini. (MO3)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad