Header Ads

  • Breaking News

    Cagub Olly : Dua Bendungan Torang Bangun Mo Atasi Banjir di Manado

    Olly Dondokambey
    MANADONE.COM - Ketua DPD PDI Perjuangan Sulawesi Utara Olly Dondokambey berkomitmen mempercepat pembangunan dua bendungan di Kuwil dan Sawangan untuk mencegah banjir yang hampir setiap tahun melanda Kota Manado. 
     
    “Kami sudah punya program membangun dua bendungan di Kuwil dan Sawangan, untuk mencegah banjir kiriman ke Manado,” kata Olly ketika tampil dalam kampanye terbatas Calon Walikota Manado Hanny Joost Pajouw dan Wakil Walikota Gregorius Tonny Rawung, di Lapangan Ketang Baru, Manado, Sabtu pekan lalu. 

    Olly menjamin, Manado tidak akan mengalami banjir dahsyat, seperti yang beberapa kali terjadi selang 15 tahun terakhir, jika dua bendungan itu dibangun. Sebab kedua bendungan itu akan berfungsi menahan limpahan air dari Kawasan DAS Tondano. 

    “Rancangan dua bendungan itu sudah disiapkan dan tinggal menunggu penganggaran APBN. Ini akan menjadi prioritas tahun 2016 – 2017 karena menyangkut masa depan dan kehidupan banyak orang,” terangnya. 

    Dikatakannya, air yang berlimpah bisa dikendalikan dengan system buka tutup dari kedua bendungan itu dan Manado akan aman dari banjir. 

    “Banjir yang telah beberapa kali terjadi di Manado sudah cukup menjadi pelajaran, dan sekarang kita harus melakukan upaya pencegahan dan rehabilitasi,” tutur politisi yang baru saja melepas jabatan Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI itu. 

    Oleh karena itu, lanjut Olly, masyarakat yang bermukim di kawasan bantaran sungai yang selama ini menjadi daerah rawan banjir tidak perlu direlokasi. Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota Manado akan bersama-sama memperjuangkan itu dalam satu sinergitas. 

    “Jika kami terpilih, proyek ini akan jadi prioritas saya dan Hanny Joost Pajouw bersama Gregorius Tonny Rawung. Kami akan memperjuangkan ini dalam satu sinergi,” tutur Olly sekaligus memberi dukungan pada HJP – TORAng. 

    Dia menjelaskan, limpahan air dari Minahasa, Minahasa Utara, Tomohon yang meluncur ke Manado saat musim hujan harus dapat dibendung melalui dua cara, pertama secara alami dengan melakukan rehabilitasi kawasan penyangga atau daerah resapan air dan membangun bendungan. 

    “Kawasan penyangga harus direhabilitasi, air yang melimpah kita bisa bendung,” tutur Olly yang mengaku ikut menjadi korban banjir karena rumahnya di kawasan Tikala terendam banjir hingga mencapai atap. 

    Sementara itu, Calon Walikota Manado Hanny Joost Pajouw dalam orasinya juga menyatakan, PDI Perjuangan Sulawesi Utara sudah memiliki grand design rehabilitasi dan pencegahan banjir terutama bagi Kota Manado. 

    “Sejak awal Pak Olly sudah tegaskan banjir Manado harus jadi prioritas. Kami sudah dibekali dengan beberapa program prioritas, salah satu adalah banjir,” kata HJP. 

    Ditambahkannya, dengan konsep dan gagasan membangun bendungan serta rehabilitasi kawasan penyangga, maka Pemkot Manado tidak perlu melakukan relokasi penduduk di kawasan rawan banjir di daerah bantaran sungai. 

    “Tidak perlu relokasi, sebab banjir bisa diatasi dengan konsep Pak Olly, kita hanya perlu menata sungai menjadi bersih dan indah,” katanya. 

    Gagasan membangun dua bendungan serta upaya rehabilitasi kawasan penyangga yang dipaparkan Olly Dondokambey itu, mendapat respons positif pakar ekologi Universitas Samratulangi Manado, Dr. John Tasirin. 

    “Itu gagasan yang hebat. Pak Olly menggabungkan dua konsep, alamiah dan tehnologi konstruksi. Rehabilitasi kawasan penyangga dan konstruksi bendungan,” ujar Tasirin. 

    Dijelaskannya, kendali limpahan air memang bisa dilakukan melalui rekayasa dan konstruksi bendungan, tetapi menjadi lengkap jika itu juga dilakukan bersamaan dengan upaya rehabilitasi kawasan hutan penyangga. 

    Menurutnya, kualitas kawasan penyangga harus bisa dipertahankan untuk tetap menjaga ketersediaan air, sedangkan bendungan lebih berfusngi kepada pencegahan ancaman banjir. 

    Terkait dengan banjir, Politisi PDI Perjuangan, Djenri Keintjem yang tampil berorasi menegaskan kepada sekitar 1000 lebih massa, jangan ada pihak yang memanfaatkan dana bantuan bencana banjir untuk kepentingan politik pribadi. 

    “Penyaluran dana bantuan banjir Manado itu, tidak baik jika disebut sebagai prestasi seseorang. Pak Olly saja yang melakukan lobby dan menyusun anggaran bantuan banjir untuk itu cuma diam-diam,” kata Keintjem. (MO1)

    Tidak ada komentar

    Post Top Ad

    Post Bottom Ad